-_-_-_-_-_-
Title : Because I'm Always Late
Cast :Jung Yunho (DBSK)
Kim Jaejoong (DBSK)
Park Yoochun (DBSK)
Kim Junsu (DBSK)
Shim Changmin (DBSK)
Kim Baerin (Bella)
Lee Minmi (Ika)
Lee Hyocan (Acan)
Park Eunsang (Nenekcomelyangpalingcomel)
Jang Ryeon (CT Adelia)
Kim Maku (Anis)
Han Shinrin (Nakun)
Rate : G
Kim Jaejoong (DBSK)
Park Yoochun (DBSK)
Kim Junsu (DBSK)
Shim Changmin (DBSK)
Kim Baerin (Bella)
Lee Minmi (Ika)
Lee Hyocan (Acan)
Park Eunsang (Nenekcomelyangpalingcomel)
Jang Ryeon (CT Adelia)
Kim Maku (Anis)
Han Shinrin (Nakun)
Rate : G
Genre : ROMANCE, FLUFF, SINETRON (?), MUAHAHAHA! RASAKAN INI BELLA! #dibuang Length : One Shot
Author : Acan & Ika!
Because I'm Always Late
“Aish, aku hampir terlambat!” gerutu seorang yeoja berambut pendek sambil berlari seraya melirik jam tangannya.
“Ah, sebentar lagi jam 8! Kalau sampai terlambat, aku harus bertemu dengan orang itu dan mendengarkan lagi omelannya! Ayo, Baerin! Hwaiting! Kau pasti tidak akan terlambat!” ucap yeoja manis bernama Baerin itu, sambil terus berlari, berusaha sampai ke sekolahnya.
“AAAAAAAAAAAA~ JANGAN DI TUTUP DULU GERBANGNYA!!” teriak Baerin yang berusaha mencapai gerbang depan sekolahnya, tapi terlambat. Gerbang itu sudah ditutup oleh seorang namja berkacamata.
“Hah?! Kau lagi?! Aku sudah bosan bertemu denganmu setiap pagi. kau tidak bosan apa datang terlambat?!” ucap namja berkacamata itu sambil menatap Baerin tajam sembari berkacak pinggang.
“Ah~ jeongmal mianhae Yunho-sunbae!” ucap Baerin sambil membungkukkan badannya.
“Izinkan aku masuk yah, sunbae~ aku janji, mulai besok tidak akan datang terlambat lagi. Bukakan pintu gerbangnya yah? yah? yah?” ucap Baerin sambil menatap namja bernama Yunho itu, dengan ‘puppy eyes’nya.
“Ti-tidak! Tidak! Kau selalu terlambat setiap hari!” ucap Yunho sambil memalingkan wajahnya, terlihat jelas kalau wajahnya memerah, tapi Baerin tidak menyadari perubahan ‘warna’ wajah Yunho.
“Sunbae~ Kumohon, jebal~ bukakan pintu gerbangnya~” ucap Baerin masih dengan ‘puppy eyes’nya.
“Aish! Oke, aku akan membukakan gerbangnya, tapi, apa jaminannya kalau kau besok tidak akan datang terlambat lagi? Hmm?” ucap Yunho, sambil menatap wajah baerin, kali ini wajahnya sudah tidak memerah lagi.
“Ah, hmm.. apa yah… Ah! Aku akan membuatkan bekal makan siang untuk sunbae setiap hari! Bagaimana?” ucap Baerin dengan mata berbinar.
“Apakah kamu bisa jamin kalau aku masih akan hidup setelah memakan makanan buatanmu?” ucap Yunho dengan ekspresi angkuh.
“Aku jamin tidak, karena teman-temanku bilang masakan buatanku itu enak~” ucap Baerin bangga.
“Oke, akan kupegang janjimu. Tapi, awas saja jika kau mengingkari janjimu!” ucap Yunho dengan wajah yang mencekam (?)
“Aaaaaah~ Kamsahamnida, Yunho sunbae.” ucap Baerin dengan senyum yang tulus, dan membuat Yunho terpaku menatapnya dan lagi-lagi wajahnya memerah.
“Ne, sana cepat pergi ke kelasmu.” ucap Yunho sambil memalingkan wajahnya. baerin pun langsung berlari menuju kelasnya.
Sementara itu…
“Aish, kemana sih anak itu? Apa dia datang terlambat lagi?” ucap Minmi, teman sebangku Baerin sambil menyedot susu kotaknya.
“Ah, palingan juga dia terlambat lagi. Kau tau sendiri kan dia itu memang orang yang sudah ditakdirkan untuk selalu datang terlambat. Dia itu sudah sering datang terlambat semenjak taman kanak-kanak.” ucap Maku, yang memang teman Baerin semenjak taman kanak-kanak.
“Hey, jangan berkata seperti itu! walaupun begitu dia itu teman kita.” ucap seorang yeoja berambut agak ikal yang sedang sibuk dengan telepon genggamnya.
“Ah, benar apa yang dikatakan Hyocan, kan kita semua sayang Baerin~” ucap Eunsang sambil tersenyum bahagia (?).
“Lalu apa hubungannya dengan Baerin yang selalu datang terlamabat dan err.. ‘kita semua sayang baerin’ ?” ucap Shinrin sambil menoleh kea rah Eunsang sekilas dan kembali sibuk dengan buku matematikanya.
“Hubungannya itu...”
BRAAAAK!
“Hey! Kalian tau, kalau alien itu jenius ?!” ucap Ryeon tiba-tiba sambil menggebrak meja dan menaruh buku yang berjudul ‘UFO dan Alien’ yang baru saja dibacanya.
“Anyeong~” Tiba-tiba Baerin datang dan menuju tempat duduknya yang berada di samping Minmi sambil berjalan dengan ‘jalan bungkuk’nya dan dengan ‘tampang malas’nya.
“Anyeong, Baerin-ah!” jawab Hyocan sambil melambaikan tangannya ke arah Baerin.
“Yo, Baerin! Kau tau Baerin jika alien itu jenius?” ucap Ryeon dengan tampang seriusnya.
“Haaaaaa~? Apa? Aku tidak tau.” jawab Baerin malas.
“Kau kenapa, Baerin-ah? Ada masalah?” tanya Minmi selidik.
“Aargh! Aku bertemu lagi dengan sunbae gila itu!” jawab Baerin kesal.
“Maksudmu Yunho sunbae yang tampan itu?” tanya Eunsang dengan mata berbinar.
“Iyalah! Siapa lagi yang selalu mencegatku karena terlambat dan mengomeliku?!” ucap Baerin setengah berteriak.
“Sabar Baerin, sabar~ Lagipula itu salahmu sendiri karena sering terlambat.” ucap Shinrin bijak.
“Lagipula itu juga salahmu sendiri, karena terlambat terus.” Nasihat Maku santai.
“Ah.. Hm.. i-iya juga sih.” jawab Baerin sambil ‘menjatuhkan’ kepalanya ke atas meja dengan malas.
“Makanya, kau itu jangan tidur terlalu malam.” ucap Hyocan sambil melirik Baerin.
“Selamat pagi anak-anak.” Tiba-tiba Choi Hyunjong-sonsaengnim masuk kedalam kelas, Baerin dan teman-temannya pun langsung menuju kembali ke tempat duduk masing-masing.
Di tempat lain…
“Aish! Kenapa wajahku memerah sih saat melihat anak itu!” ucap Yunho sambil masuk kealam ruang kelasnya dan menuju tempat duduknya.
“Lagi pula kenapa anak itu sangat ma- AKH! Tidak Yunho! Tidak! Kenapa kau bisa berfikir seperti itu sih?!” gerutu Yunho frustasi (?) sambil mengacak-ngacak rambutnya.
“Hey!” Tiba-tiba seorang namja cantik menepuk pundak Yunho, Yunho pun melirik ke arah wajah namja cantik itu.
“Anyeong, Jaejoong-ah.” ucap Yunho kepada teman sebangkunya itu dengan tampang malas.
“Hey, bro! Kenapa masih pagi wajahmu sudah kusut begitu?” tanya seorang namja berwajah ‘playboy’.
“Hello kalian semuaaaa~” ucap seorang namja lagi dengan suara khas ‘lumba-lumba’nya.
“Aish, Yoochun! Junsu! Kalian itu berisik sekali sih!” teriak Yunho masih dengan tampang frustasinya (?).
“Hey, Yunho-ah! Dari tadi kau marah-marah terus, kenapa sih? Hm?” Tanya teman sebangku Yunho, Kim Jaejoong, sambil menggandeng pundak Yunho mesra akrab.
“Iya, Hyung! Kenapa daritadi kau marah-marah terus?” tanya namja berprawakan seperti pangeran (?), yang memang berumur paling muda diantara mereka berlima, ia bernama Shim Changmin.
“Kalian tahu tidak, anak perempuan kelas satu yang berambut pendek dan berpenampilan agak boyish yang sering terlambat?” tanya Yunho sambil menatap teman-temannya.
“Ah! Iya aku tahu! kalau tidak salah namanya Baerin kan?” ucap Yoochun sambil menopangkan dagunya di atas tangannya.
“Darimana kau tahu namanya?” tanya Yunho kaget.
“Kau tidak tahu aku ini hafal semua nama yeoja di Neul Paran High School.” jawab Yoochun bangga.
“Huh! Dasar Playboy!” ucap Junsu cemburu meledek.
“Selamat pagi, anak-anak” .” Tiba-tiba Choi Siwon-sonsaengnim masuk kedalam kelas, Yunho dan teman-temannya pun langsung menuju kembali ke tempat duduk masing-masing.
‘Oh, jadi namanya Baerin, nama yang manis.’ ucap Yunho dalam hati sambil tersenyum.
Keesokan harinya..
“Aish, aku tidak boleh terlambat lagi hari ini!” ucap gadis berambut pendek, Kim Baerin sambil berlari menuju sekolahnya.
“Masih ada waktu 5 menit, dan gerbang sekolah sudah di depan mata, aku pasti tidak akan terlambat! Ayo semangat Kim Baerin!” ucap Baerin sambil mengepalkan tangannya ke atas dan berlari semakin cepat menuju gerbang sekolahnya, tetapi saat Baerin sudah tepat di depan gerbang sekolah, gerbang itu pun sudah ditutup oleh seoarang namja berkacamata, yah siapa lagi kalau bukan si ketua kedisiplinan Jung Yunho.
“Aish! Sunbae, kenapa gerbangnya sudah ditutup? Ini kan masih jam 8 kurang 2 menit?!” ucap Baerin kepada Yunho.
“Tapi, di jam tanganku, ini sudah jam 8 lewat 2 menit. Kau ingat janjimu kemarin Kim Baerin?” ucap Yunho sambil memasukkan tangannya ke dalam saku celananya.
“Aish, janji itu… Eh, tunggu! Dari mana sunbae tau namaku?” tanya Baerin sambil melihat ke arah Yunho.
“Hey,kau kira aku ini orang bodoh? Terlihat jelas di name tag yang ada di seragam mu itu kalau nama mu adalah Kim Baerin.” ucap Yunho santai.
“Ah, kau benar! Jadi... izinkan aku masuk yah?” ucap Baerin dan mengeluarkan ‘puppy eyes’nya (lagi) tapi, kali ini wajah Yunho tidak memerah, mungkin dia sudah bisa mengendalikannya (?).
“Aku akan membolehkanmu masuk, asal kau menepati janjimu untuk membuatkanku bekal makan siang setiap hari, bagaimana?” tanya Yunho sambil mendongakkan kepalanya kearah Baerin.
“Hm.. karena itu janjiku sendiri, aku akan menepatinya. Mulai besok aku kan membuatkan bekal makan siang untuk sunbae~ Jadi, tolong bukakan gerbangnya yah?” ucap Baerin sambil tersenyum penuh harap.
“Ah! Satu lagi! Mulai besok, aku ingin mendengar kau memanggilku ‘oppa’, arasseo?” ucap Yunho sambil bersiap membukakan gerbang untuk Baerin.
“Ne, arasseo! Terserah sun.. ah! Maksudku terserah oppa saja. Sekarang izinkan aku masuk yah~” jawab Baerin sambil tersenyum manis, Yunho-pun membukakan gerbang untuk Baerin.
“Jeongmal gomawoyo, oppa~” ucap Baerin sambil dan langsung berlari menuju kelasnya, Yunho hanya tersenyum melihat tingkah laku yeoja berpenampilan boyish itu.
Saat Jam istirahat…
“Aish, Choi Siwon-Songsaenim itu menyebalkan sekali! Argh!” ucap Jaejoong kesal.
“Memangnya ada apa dengan Choi Siwon-Songsaenim, Jae hyung?” tanya Changmin sambil memakan ‘chiki ball’ yang dipegangnya.
“Dia selalu menatapku dengan tatapan mesum!” jawab Jaejoong sambil memonyongkan bibir pout khasnya.
“Hahahaha, itu sih salahmu sendiri. Kenapa mempunyai wajah cantik melebihi perempuan?” ucap Yoochun meledek.
“HEY! Aku ini namja tulen (?) Dan berhenti bilang aku cantik, Park Yoochun! Aku ini tam-pan! T-A-M-P-A-N! TAMPAN!” ucap Jaejoong dengan berbagai macam ekspresi.
‘Aaaaah~ Aku tidak sabar mencicipi masakan Baerin. Eh? mengapa aku jadi tidak sabar? Apa mungkin aku menyu.. AAAH! Tidak-Tidak! Dia itu hanya hoobaemu, Jung Yunho! ‘ ucap Yunho dalam hati frustasi (?).
Junsu melirik ke arah hyung nya yang seperti orang gila itu (?) ia pun berteriak di telinga Yunho.
“HYUNG!”
“AKU TIDAK MENYUKAINYA!” teriak Yunho keras dan refleks dan hal itu menyebabkan teman-temannya yang sedang mengobrol disampingnya sontak langsung menoleh ke arahnya.
“Hey, Jung Yunho! Kau itu kenapa sih?! Membuat mood ku makin jelek saja! Kau mengagetkan ku tau?! Siapa memangnya yang tidak kau sukai? Huh?” Tanya Jaejoong panjang lebar.
“Ah, aniyo~ Bukan siapa-siapa, tidak usah perdulikan aku. Lanjutkan saja pembicaraan kalian, hehe.” ucap Yunho sambil tersenyum menunjukkan giginya.
“Bohong! Dari gelagatmu, bisa kutebak kalau kau itu sedang… jatuh cinta? Iya kan? Kau tidak bisa menipu penglihatan seorang Park Yoochun, wahai Jung Yunho.” ucap Yoochun sambil menatap yunho jahil dan sontak perkataan Yoochun itu membuat wajah Yunho memerah.
“Wajah Yunho hyung merah!” ucap Changmin dengan polosnya sambil menunjuk wajah Yunho.
“Jadi… siapa yeoja beruntung itu? Huh?” Tanya Junsu antusias.
“Aish, aku tidak tau! Aku juga masih bingung dengan perasaanku sendiri!”ucap Yunho dan lagi-lagi dengan nada frustasinya (?).
“Ah! Jadi benar kau sedang jatuh cinta? Siapa yeoja itu? Beritahu aku! Masa kau tega tidak memberitahu teman sebangku mu yang tampan ini.” ucap Jaejoong dengan bersemangat.
“Sudahlah, aku malas membahasnya. Sebentar lagi jam istirahat habis, aku ingin kembali ke kelas saja. Bye.” Bukannya menjawab pertanyaan teman-temannya, Yunho malah pergi dan meninggalkan teman-temannya yang sedang penasaran itu.
-_-_-_-_-
“Aish, dia lama sekali sih! Jangan-jangan dia terlambat lagi. Huh!” ucap Yunho yang sudah ‘stand by’ di depan pintu gerbang sekolah.
“Aaaaaa~ Sun- Aaaaaaah, maksudku oppa. Hosh..Hosh..” teriak Baerin sambil terengah sehabis berlari.
“Huh! Kau itu selalu terlambat memangnya tidak bosan apa?” tanya Yunho sambil berkacak pinggang.
“Hah! Habis mau bagaimana lagi? Rumahku jauh, oppa~” jawab Baerin
“Ah, oke aku terima ‘alasan klasik’mu itu. Sebenarnya kau belum terlambat kok, ini masih jam 8 kurang 3 menit, jadi aku izinkan kau masuk.” ucap Yunho sambil tersenyum manis.
DEG!
“Ah, go-gomawoyo oppa.” Entah kenapa, saat melihat senyuman manis Yunho ada suatu perasaan aneh di hati Baerin. Mungkin hatinya bergetar? Atau jantungnya berdetak lebih cepat? Atau darahnya berdesir? Hanya Baerin yang tau.
“Oh iya, aku ingin menagih bekal makan siangku, aku tunggu kau di atap sekolah saat jam istirahat nanti.” ucap Yunho dan kembali dengan ekspresi datarnya.
“Arasseo, oppa.”
Saat Jam Istirahat…
“Haaaaa~ akhirnya bel istirahat berbunyi juga, perutku sudah lapar.” ucap Minmi sambil menghela napas.
“Iya, aku juga. Aku belum sarapan tadi. Ayo, kita ke kantin.” Ajak Hyocan sambil bangkit dari tempat duduknya.
“Hey, Ryeon! Kau mau ikut tidak?” tanya Hyocan sambil menengok kea rah ryeon yang yang duduk di belakangnya.
“Ah, ne. Aku ikut.” jawab Ryeon sambil memasukkan buku yang baru saja dibacanya, yang berjudul ‘Makhluk-Makhluk Aneh Luar Angkasa’.
“Shinrin! Maku! Ayo kita ke kantin!” ucap Eunsang bersemangat.
“Ne. Aku ikut.” jawab Maku.
“Aku tidak, aku ingin mengembalikan buku ini dulu ke perpustakaan.” jab Shinrin sambil mengangkat buku yang ingin dikembalikannya.
“Kau juga Baerin, kau ikut kan?” tanya Minmi.
“Ah, tidak. Aku sudah makan tadi, perutku kenyang~” jawab Baerin sambil membereskan alat tulisnya.
“Yasudah, kalau begitu kami ke kantin dulu yah, bye.” ucap Hyocan sambil melambaikan tangannya bersama teman-temannya yang lain.
“Aish, aku harus menyerahkan bekal ini dulu lagi kepada Yunho oppa.” ucap Baerin malas sambil mengangkat sebah kotak makan warna merah, sebelumnya ia memasukkan kotak makan itu ke dalam sebuah tas kecil dan mulai beranjak dari tempat duduknya menuju atap sekolah untuk bertemu ‘namja berkacamata’ itu.
-_-_-_-_-_-
“Aish, kenapa harus di atap? Aku kan malas naik tangganya.” ucap Baerin sambil menaiki tangga.
Sesampainya di atap..
“Yunho oppa~ Yunho oppa~” ucap Baerin sambil menoleh kesana kemari mencari Yunho.
“Ah! Itu dia!” ucap baerin saat menemukan Yunho yang sedang berbaring –atau mungkin tertidur- di atas atap itu.
‘Ah, Yunho oppa sedang tertidur rupanya. Mukanya manis juga kalau seang diam seperti ini, apalagi dia melepas kacamatanya. Ah, imut~ EH?! Apa yang sedang aku pikirkan?! Aish, kim baerin, kau sudah gila!’ batin Baerin sambil mengeleng-gelengkan kepalanya.
“Oppa.. Yunho oppa..” Baerin mengoyang-goyangkan badan Yunho, berharap namja itu akan segera terbangun.
“Enghh..” Yunho mengerang pelan, dan akhirnya mengerjap-ngerjapkan matanya, tanda kalau ia sudah terbangun dari tidurnya.
“Ah, hey, Baerin.” ucap Yunho sambil duduk dan kemudian mengucek-ngucek matanya, lalu kemudian kemabali memakai kacamatanya lagi.
‘Ah~ kenapa Yunho oppa terlihat begitu imut sih~ Ah, Baerin! Kim Baerin! Buang pikiran bodoh itu!’ batin Baerin.
“Ah, oppa, ini sesuai janjiku, aku membawakanmu bekal makan siang.” ucap Baerin sambil menyodorkan sebuah kotak berwarna merah ke arah Yunho.
“Apa ini isinya?”
“Buka saja,”
Yunho pun membuka kotak bekal pemberian Baerin.
“Eh? Sandwich? Apa ini bisa disebut bekal makan siang? Huh?”
“Oppa, kau tahu sendirikan kalau aku ini sering terlambat, apalagi ditambah aku harus membuatkanmu bekal untuk makan siang, yasudah hanya ini yang bisa kubuatkan untukmu. Tapi coba kau rasakan dulu rasanya.” jelas Baerin panjang lebar dengan nada agak kesal.
Yunho pun memakan sedikit sandwichnya, lalu tiba-tiba dia diam dan menatap Baerin.
“Oppa, bagaimana rasanya? Tidak enak ya?” tanya Baerin murung.
“HUWAAAAAAAAA~ BAERIN-AH! INI ENAK!” teriak Yunho tiba-tiba.
“Hah? Jinca? Gomawoyo, oppa” ucap Baerin senang.
-_-_-_-_-_-_-_-_-
Yunho dan Baerin pun setiap hari bertemu saat istirahat, dank arena itu mereka lama-kelamaan menjadi akrab dan dekat. Bahkan mereka berdua sudah menyatakan kalau mereka adalah ‘teman’. Yah, teman. Tapi, sepertinya hal yang disebut ‘teman’ itu akan segera berubah. Tetapi, teman-teman baerin maupun Yunho tidak tau kalau mereka berdua berteman akrab sampai suatu saat…
“Aish, aku penasaran kemana sih si Baerin itu saat istirahat? ” ucap Hyocan sambil memainkan pensil yang ada di tangannya.
“Ne, aku juga, dia sudah seminggu ini jarang pergi istirahat bersama kita, iya kan?” jawab Minmi menyetujui perkataan Hyocan.
“Ah, kalian berdua benar!” ucap Maku mengiyakan.
“Bagaimana kalau kita membuntuti Baerin pada saat istirahat?” usul Eunsang.
“Ah, aku setuju! Nanti kita seperti FBI kan? Bagaimana menurutmu Shinrin?” tanya Ryeon semangat.
“Ah, mianhae. Aku tidak bisa ikut kalian, karena aku masih harus ke perputakaan nanti pada saat jam istirahat.” tolak Shinrin lembut.
“Yah, yasudah. Nanti kami akan menceritakannya padamu.” ucap Ryeon yang benar-benar sangat bersemangat untuk membuntuti Baerin.
Di lain tempat..
“Aish, bosan sekali! Akhir-akhir ini Yunho jarang bersama kita.” ucap Jaejoong malas.
“Ah, iya~ Apa sih yang dia lakukan? Yang kudengar dia menghabiskan waktunya di atap.” ucap Junsu memberitahu.
“Mungkin saja dia kencan dengan yeoja yang di sukainya itu?” ucap Yoochun.
“Ehm, benar yang kau katakan, hyung.” ucap Changmin sambil menarun telunjuk dan jempolnya didagunya.
“AH! Aku punya ide! Bagaimana kalau kita ikuti saja yunho saat istirahat nanti?” usul Jaejoong bersemangat.
“Ide yang bagus! Siapa tau benar kalau dia sedang bersama yeoja yang disukainya itu.” ucap Yoochun mengiyakan dengan bersemangat.
“Oke, kita akan mulai ‘pengintaian’ kita saat istirahat nanti, oke?” ucap Jaejoong lagi.
“NE!” jawab Yoochun, Changmin, dan Junsu berbarengan.
-_-_-_-_-_-
Cause I can’t stop thinking ‘bout you girl~
Tiba-tiba handphone Baerin berbunyi pertanda adanya pesan baru masuk.
From: Yunho oppa J
Baerin-ah, sepertinya aku akan datang agak terlambat hari ini, mianhae u,u
Tapi, pasti aku akan datang, kau tunggu saja yah :D
Dengan secepat kilat Baerin membalas pesan itu.
To: Yunho oppa J
Ah, gwenchanayo, oppa~ aku akan menunggu diatap :D
Setelah mengetik pesan itu dia memencet tombol ‘SEND’ untuk mengirim.
Pada saat menuju jalan ke atap sekolah, Baerin melihat sesuatu yang mengejutkan.
“Sunbae, saranghae! Jadilah pacarku.” Kata itu terucap dari bibir seorang yeoja yang sangat dikenalnya, dan di tuju pada namja yang sangat dikenalnya juga.
“Mianhae~ Sudah ada yeoja yang kusukai. Jadi aku tidak bisa pacaran denganmu. Sekali lagi, mianhae~” jawab namja itu dengan wajah menyesal. Pada saat namja itu hendak pergi..
“Baerin kan?” ucap yeoja itu pelan.
“Hah? Apa maksudmu?” ucap namja kaget.
“Baerin kan yang kau sukai? Iya kan? Jawab aku, Yunho sunbae!”
“Ah.. itu.. ehm.. aku memang menyukainya, mianhae.” Yunho melirik kearah belakang untuk mengalihkan wajahnya yang memerah dari Shinrin, tapi, betapa terkejutnya Yunho saat melihat Baerin yang sudah berdiri mematung di pintu depan atap.
“Ba-Baerin?” ucap Yunho tergagap saat melihat Baerin.
“Anyeong, Yunho oppa, Shinrin, maaf aku mengganggu kalian, sebaiknya aku pergi saja.” ucap Baerin dan terlihat sekali kalau itu senyum yang dipaksakan.
“Tunggu! Kau sudah mendengar apa yang kukatakan kan? Jadi, apa jawabanmu?” Yunho bertanya dengan mimic wajah yang serius.
“Ah.. i-itu..” Bukannya menjawab pertanyaan Yunho, Baerin malah melirik kearah Shinrin.
“Baerin-ah, aku tau perasaanmu padanya, katakana saja. Aku sudah menyerah kok,” ucap Shinrin sambil tersenyum manis dan menepuk punggung Baerin lembut. “Yasudah, daripada aku mengganggu, lebih baik aku pergi. Anyeong.” Shinrin pun langsung meninggalkan mereka berdua di atap.
“Baerin-ah, apa aku perlu mengulang perkataanku? Oke, aku akan mengulangnya. Baerin-ah saranghae~ Mau kah kau menjadi pacarku?” ucap Yunho, dan terdengar jelas nada tulus dari perkataannya.
“Na-nado saranghae, Yunho oppa.” jawab Baerin sambil menunduk dan terlihat jelas kalau wajahnya sudah blushing parah (?).
“Jinca? Ah~ gomawo Baerin-ah!” Yunho tersenyum senang saat mengatakannya, bahkan dia hampir saja memeluk Baerin saking senangnya.
Beberapa saat yang lalu…
Saat Shinrin hendak keluar dari atap…
“Hah? Kalian semua?!” ucap Baerin kaget saat melihat sekumpulan namja dan yeoja yang sedang ‘mengintai’ di dekat pintu atap.
“Ssst.. jangan berisik!” perintah namja yang berparas cantik, Jaejoong.
“Sabar yah Shinrin, aku tau kok kau kuat.” ucap yeoja berkacamata dengan rambut pendek sambil tersenyum kea rah Shinrin.
“Ah, iya, tenang saja. Lebih baik aku kembali ke kelas. Anyeong teman-teman, sunbaenim.”
“Anyeong.” jawab mereka semua berbarengan, tapi dengan suaran yang pelan.
-_-_-_-_-
“Nah, jadi begitulah kisah umma dan appa saat kami masih sekolah. Ah, umma jadi kangen dengan teman-teman sekolah umma.” ucap seorang yeoja sambil memangku seorang anak kecil yang berusia sekitar 5 tahun.
“Ah, kalau Linho (Rinho) sudah besal nanti, Linho mau cali pacal yang tampan sepelti Baelin umma yang punya suami kaya Yunho appa.” ucap anak itu girang sambil mengayun-ayunkan kakinya.
“Chagiyaaaa~” sapa seorang namja dan mengecup pipi yeoja yang sedang memangku anak kecil itu sekilas.
“Aish, yeobo~” ucap Baerin sambil mengusap pipinya.
“Astaga, chagii~ kau tega sekali! Padahal itu ciuman dari suamimu masa kau hapus?” ucap Yunho sambil memanyunkan bibirnya.
“Bu-bukan begitu yeobo~ Mianhae~ Habisnya, kau tiba-tiba saja mencium pipiku begitu.” ucap Baerin agak merasa bersalah.
“Ahhh~ wajahmu yang merasa bersalah itu imut sekali~” ucap Yunho gemas sambil mencubit pipi Baerin.
“Ah! Kau ini kekanak-kanakan sekali.” ucap Baerin sambil berusaha melepaskan tangan Yunho.
“Hey, Rinho! Putri appa yang paling cantik~ Sini appa ingin mengendongmu~” Setelah ‘puas’ mencubit pipi Baerin, Yunho pun menghampiri Rinho, buah pernikahannnya dan Baerin untuk menggendongnya.
TING TONG! TING TONG!
Saat ‘keluargan bahagia’ itu sedang bercanda-canda bel rumah mereka berbunyi, Baerin pun menghampiri pintu depan rumah mereka untuk membukakan pintu.
“AH! KALIAN!” pekik Baerin kaget, Yunho pun menghampiri baerin yang brdiri di depan pintu.
“EEEH?!” pekik Yunho kemudian saat melihat siapa yang ada di depan pintu.
“Anyeong Yunho-ah~ Baerin-ah~” ucap 4 orang namja dan 6 orang yeoja yang ada di depan mereka. Tidak perlu author sebutkan namanya, kalian pasti sudah tau kan siapa saja mereka?
“Ahhh~ lama tidak bertemu kalian teman-teman, bogoshippo~” ucap Baerin dan menghamburkan pelukannya kearah para-namja-yeoja itu. Entah mengapa mereka semua jadi berteman akrab semenjak ‘mengintai’ Baerin-Yunho. (?)
-FIN- (?)
No comments:
Post a Comment